Profil Desa Wiromartan

Ketahui informasi secara rinci Desa Wiromartan mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.

Desa Wiromartan

Tentang Kami

Desa Wiromartan di Kecamatan Mirit, gerbang timur Kabupaten Kebumen yang berbatasan dengan Samudra Hindia. Memiliki potensi pertanian, wisata Muara Wawar, dan kekayaan budaya seperti Merti Desa, menjadikannya kawasan agraris-budaya strategis di pesisir se

  • Lokasi Strategis sebagai Gerbang Timur

    Terletak di perbatasan Kabupaten Kebumen dan Purworejo serta dilintasi Jalan Lintas Selatan-Selatan (JLSS), menjadikan Wiromartan sebagai pintu gerbang vital dengan potensi pengembangan infrastruktur seperti Tugu Batas Kota.

  • Potensi Agraris dan Ekonomi Pesisir

    Perekonomian desa didominasi oleh pertanian padi dan didukung oleh potensi perikanan dari Samudra Hindia, dengan pengembangan agrobisnis seperti jambu kristal sebagai upaya diversifikasi ekonomi.

  • Kekayaan Budaya yang Terawat

    Desa Wiromartan aktif melestarikan tradisi budaya yang kaya seperti Merti Desa, Jagongan Mirunggan (pentas kethoprak rutin), dan Grebeg Rowo, yang menunjukkan komitmen kuat masyarakat dalam menjaga warisan leluhur.

Pasang Disini

Desa Wiromartan, terletak di pesisir selatan Kecamatan Mirit, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, menjelma menjadi kawasan strategis yang sarat akan potensi. Berada di perbatasan langsung dengan Kabupaten Purworejo, desa ini tidak hanya menjadi gerbang timur Kebumen, tetapi juga etalase yang merefleksikan dinamika pembangunan, kekayaan agraris, serta denyut kebudayaan masyarakat pesisir yang khas. Dengan posisinya yang vital di jalur lintas selatan-selatan (JLSS) dan kedekatannya dengan akses regional, Wiromartan terus berbenah, menyeimbangkan antara modernisasi dan pelestarian tradisi.

Kondisi Geografis dan Demografi

Secara geografis, Desa Wiromartan menempati wilayah seluas 359 hektare di ujung timur Kabupaten Kebumen. Letaknya sangat strategis, berada di tepi Jalan Daendels yang merupakan bagian dari Jalur Lintas Selatan-Selatan (JLSS) Pulau Jawa. Wilayah desa ini berbatasan langsung dengan Desa Rowo dan Desa Singoyudan di sebelah utara, Desa Lembupurwo di sebelah barat, serta Kabupaten Purworejo di sebelah timur. Di sisi selatan, desa ini terhampar luas berbatasan dengan Samudra Hindia, memberikan karakteristik pesisir yang kuat.

Topografi Desa Wiromartan cenderung datar, didominasi oleh lahan pertanian sawah dan pekarangan. Kedekatannya dengan muara Sungai Wawar, salah satu sungai besar di wilayah tersebut, memberikan sumber daya air yang vital sekaligus potensi lanskap alam yang unik. Muara ini, yang dikenal sebagai Muara Wiromartan, menjadi titik temu antara aliran sungai dan lautan, menciptakan ekosistem yang khas.

Berdasarkan data kependudukan tahun 2020, Desa Wiromartan dihuni oleh 2.115 jiwa. Dengan luas wilayah yang ada, kepadatan penduduk di desa ini tergolong sedang, memungkinkan pemanfaatan lahan yang optimal untuk pemukiman dan kegiatan ekonomi. Komposisi penduduknya yang heterogen menjadi motor penggerak berbagai kegiatan sosial dan kemasyarakatan yang aktif, sebagaimana tecermin dari berbagai program yang dijalankan oleh pemerintah desa.

Perekonomian dan Pembangunan Infrastruktur

Perekonomian Desa Wiromartan bertumpu pada sektor agraris. Pertanian, khususnya tanaman padi, menjadi mata pencaharian utama bagi sebagian besar penduduk. Meskipun demikian, para petani menghadapi tantangan signifikan, yakni hanya bisa panen satu kali dalam setahun. Kondisi ini menjadi perhatian serius pemerintah daerah. Sebagai respons, berbagai upaya pengembangan agrobisnis mulai digalakkan, salah satunya ialah budidaya jambu kristal yang diharapkan mampu menjadi komoditas unggulan baru dan meningkatkan pendapatan petani.

Sebagai desa perbatasan, Wiromartan mendapatkan perhatian khusus dalam pembangunan infrastruktur. Salah satu proyek monumental yang menegaskan posisi strategisnya ialah rencana pembangunan Tugu Tapal Batas kabupaten. Tugu ini tidak hanya berfungsi sebagai penanda fisik, tetapi juga diharapkan menjadi ikon baru yang dapat mengangkat citra dan potensi ekonomi kawasan. Seperti yang pernah diutarakan oleh pejabat pemerintah Kabupaten Kebumen, keberadaan tugu ini akan menjadikan Wiromartan sebagai "wajah" terdepan Kebumen dari arah timur.

Kedekatan dengan Bandar Udara Internasional Yogyakarta (YIA) juga membuka peluang besar bagi pertumbuhan ekonomi desa. Akses yang semakin mudah diharapkan dapat menarik investor dan membuka pasar yang lebih luas bagi produk-produk lokal, baik dari sektor pertanian, perikanan, maupun industri kreatif. Untuk mendukung geliat ekonomi ini, pemerintah desa bersama masyarakat aktif menggelar musyawarah, seperti Musyawarah Desa Khusus (Musdesus) untuk pembentukan Koperasi Desa, sebagai wadah untuk memperkuat ekonomi kolektif warga.

Potensi Pariwisata dan Kekayaan Budaya

Di luar sektor agraris, Desa Wiromartan menyimpan potensi pariwisata yang belum tergarap maksimal. Daya tarik utamanya yakni Muara Wiromartan, tempat pertemuan Sungai Wawar dengan Samudra Hindia. Lokasi ini menyajikan pemandangan alam yang indah dan menjadi spot favorit bagi para pemancing lokal. Meskipun belum dikelola secara resmi sebagai objek wisata komersial, pesona alamnya yang asli menjadi magnet tersendiri.

Kekayaan Desa Wiromartan tidak hanya terletak pada alamnya, tetapi juga pada kebudayaan yang hidup dan dilestarikan oleh warganya. Salah satu tradisi yang rutin digelar ialah Merti Desa, sebuah upacara adat sebagai wujud syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas hasil bumi yang melimpah dan keselamatan desa. Acara ini biasanya dimeriahkan dengan berbagai pertunjukan seni tradisional, seperti pagelaran wayang kulit yang dikolaborasikan dengan ketoprak, menunjukkan kekayaan kreativitas masyarakat setempat.

Selain itu, terdapat pula kegiatan kebudayaan "Jagongan Mirunggan" yang diinisiasi oleh Perkumpulan Seni Wiro Budhoyo. Acara yang digelar setiap 35 hari sekali (selapanan) pada malam Minggu Pon ini menjadi ruang ekspresi bagi para seniman lokal untuk mementaskan kesenian, terutama kethoprak. Inisiatif ini menunjukkan komitmen kuat warga dalam merawat dan meregenerasi kesenian tradisional di tengah arus modernisasi. Tradisi lain yang juga diikuti oleh masyarakat Wiromartan bersama desa-desa sekitar ialah Grebeg Rowo, sebuah perayaan syawalan yang dipusatkan di kawasan pantai sekitar.

Kehidupan Sosial dan Pemerintahan Desa

Dinamika sosial di Desa Wiromartan berjalan sangat aktif. Pemerintah Desa, yang berkantor di Jalan Daendels, secara rutin menginisiasi berbagai program yang melibatkan partisipasi warga. Kegiatan seperti Gerakan Serentak Pemberantasan Sarang Nyamuk (GERTAK PSN) menunjukkan tingginya kesadaran akan kesehatan lingkungan. Di bidang keagamaan, kegiatan seperti Tarawih Keliling (Tarling) selama bulan Ramadan menjadi sarana untuk memperkuat silaturahmi antara aparat pemerintah dengan masyarakat.

Pemerintah desa juga proaktif dalam memberikan pelayanan administrasi kependudukan, seperti mendorong program Registrasi Identitas Kependudukan Digital. Berbagai pengumuman dan berita kegiatan desa disebarluaskan melalui situs web resmi desa, menunjukkan adanya transparansi dan upaya adaptasi terhadap teknologi digital untuk pelayanan publik.

Dari sisi kepemimpinan, Desa Wiromartan juga dikenal melahirkan tokoh-tokoh aktif. Kepala Desanya tercatat pernah memimpin Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (Apdesi) tingkat Kabupaten Kebumen, yang mengindikasikan peran aktif desa dalam kancah pembangunan yang lebih luas di tingkat kabupaten. Semangat gotong royong dan pembangunan yang partisipatif menjadi fondasi utama dalam setiap gerak langkah pembangunan di Desa Wiromartan.